Innalillahi, KH Alamudin Dimyati Rois (Gus Alam) Anggota DPR RI Meninggal Dunia Usai Kecelakaan Tragis

KH Alamudin Dimyati Rois ( GUS ALAM )

6tv.info - Kabar duka kembali menyelimuti Tanah Air. Salah satu putra terbaik bangsa, KH Alamudin Dimyati Rois, yang lebih akrab disapa Gus Alam, seorang anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), telah berpulang ke Rahmatullah. Gus Alam meninggal dunia setelah mengalami insiden tragis, sebuah peristiwa yang mengguncang banyak pihak. Peristiwa Gus Alam kecelakaan ini sontak menjadi berita utama dan meninggalkan duka yang mendalam tidak hanya bagi keluarga dan kerabat dekat, tetapi juga bagi seluruh kolega di parlemen dan masyarakat luas yang mengenalnya.


Kepergian KH Alamudin Dimyati Rois yang begitu mendadak ini tentu mengejutkan banyak pihak. Sosoknya yang dikenal sebagai seorang politisi yang santun, religius, dan memiliki kedekatan khusus dengan masyarakat akan selalu terukir dalam kenangan. Almarhum Gus Alam juga dikenal sebagai putra dari ulama besar dan sangat kharismatik asal Jawa Tengah, almarhum KH Dimyati Rois, yang pengaruh dan keteladanannya begitu luas. Kehilangan ini dirasakan oleh banyak lapisan masyarakat, mengingat kontribusi dan dedikasi beliau semasa hidupnya.


Insiden kecelakaan Alamudin Dimyati Rois yang merenggut nyawanya ini menjadi sebuah pengingat yang menyentak bagi kita semua akan kerapuhan hidup dan betapa pentingnya untuk senantiasa menjaga keselamatan, terutama ketika berada di jalan raya. Sejak kabar duka ini tersiar, berbagai ucapan belasungkawa dan doa terus mengalir dari berbagai kalangan, mulai dari pejabat negara, tokoh agama, rekan sejawat di dunia politik, hingga masyarakat umum. Hal ini menunjukkan betapa besar rasa kehilangan yang dirasakan atas wafatnya Gus Alamudin Dimyati Rois, seorang figur yang dihormati.


Artikel ini akan berupaya mengulas lebih dalam mengenai kronologi peristiwa nahas yang menimpa Gus Alam, mencoba merangkai informasi dari berbagai sumber terpercaya. Selain itu, kami juga akan menyajikan profil singkat almarhum sebagai seorang anggota DPR RI Alamudin Dimyati Rois yang telah mengabdikan dirinya untuk rakyat, serta bagaimana suasana duka yang menyelimuti prosesi pemakaman beliau yang dihadiri oleh banyak pihak yang merasa kehilangan.


Marilah kita simak bersama informasi lengkap dan terverifikasi seputar kabar duka Gus Alam meninggal dunia. Semoga melalui tulisan ini, kita tidak hanya mendapatkan informasi yang akurat, tetapi juga dapat bersama-sama mengenang jejak pengabdian dan kebaikan yang telah ditorehkan oleh almarhum KH Alamudin Dimyati Rois semasa hidupnya, serta mendoakan agar beliau mendapatkan tempat terbaik di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.


Kronologi Kecelakaan Maut yang Merenggut Nyawa Gus Alam di Tol Pemalang-Batang

Peristiwa tragis yang merenggut nyawa KH Alamudin Dimyati Rois, atau Gus Alam, terjadi pada Jumat dini hari, tanggal 2 Mei 2025. Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber kepolisian dan pemberitaan media, insiden kecelakaan Alamudin Dimyati Rois ini berlangsung sekitar pukul 02.40 WIB. Lokasi kejadian nahas tersebut berada di Kilometer 315+900 jalur A ruas Tol Pemalang-Batang, yang secara administratif masuk ke wilayah Petarukan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Ruas tol ini memang dikenal sebagai salah satu jalur vital yang menghubungkan berbagai daerah di Pulau Jawa.


Kecelakaan maut tersebut melibatkan dua kendaraan. Gus Alam beserta rombongan diketahui menumpang sebuah mobil Toyota Kijang Innova dengan nomor polisi H 1980 CM. Kendaraan ini dilaporkan bertabrakan dengan sebuah truk Fuso yang memiliki nomor polisi K 1344 K. Saat kejadian, mobil Innova yang membawa KH Alamudin Dimyati Rois tengah melaju dari arah barat (Jakarta) menuju ke timur (Semarang/Kendal). Kondisi jalan tol pada dini hari tersebut menjadi salah satu faktor yang mungkin perlu didalami lebih lanjut oleh pihak berwenang dalam investigasi.


Menurut keterangan saksi dan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) awal, dugaan sementara penyebab kecelakaan adalah upaya mobil Innova untuk mendahului kendaraan lain. Mobil yang ditumpangi Gus Alamudin Dimyati Rois tersebut melaju di lajur kanan dan mencoba untuk menyalip dari sisi kiri. Namun, nahas, di lajur kiri tersebut ternyata ada truk Fuso yang melaju dengan kecepatan lebih pelan. Akibat jarak yang sudah terlalu dekat dan kecepatan yang cukup tinggi, tabrakan pun tak terhindarkan. Bagian depan mobil Innova dilaporkan menghantam keras bagian belakang truk.


Insiden Gus Alam kecelakaan ini tidak hanya merenggut nyawa beliau. Dua orang asisten pribadi Gus Alam, yaitu Vica Novitasari (41 tahun) warga Semarang, dan M Balya (57 tahun) warga Kabupaten Kendal, dilaporkan meninggal dunia di lokasi kejadian akibat parahnya benturan. Sementara itu, pengemudi mobil Innova, Arya Maulana (38 tahun) warga Semarang, mengalami luka-luka dan segera mendapatkan perawatan medis. Kehilangan dua orang staf yang setia mendampingi Gus Alam ini menambah duka mendalam bagi keluarga besar dan tim kerja almarhum.


Pasca kecelakaan, Gus Alam sendiri dilaporkan mengalami cedera kepala sedang dan beberapa luka lainnya. Beliau segera dilarikan ke Rumah Sakit Budi Rahayu di Pekalongan untuk mendapatkan perawatan medis secara intensif. Tim dokter telah berupaya semaksimal mungkin untuk menyelamatkan nyawa beliau. Namun, takdir berkata lain. Setelah beberapa hari berjuang melawan cederanya, Gus Alam meninggal dunia pada hari Selasa, 6 Mei 2025, meninggalkan kesedihan yang mendalam bagi semua yang mengenalnya.


Mengenal Lebih Dekat Sosok KH Alamudin Dimyati Rois (Gus Alam)

KH Alamudin Dimyati Rois, atau yang lebih dikenal dengan sapaan akrab Gus Alam, bukanlah sosok asing di kancah perpolitikan nasional maupun di kalangan umat Islam, khususnya Nahdliyin. Kepergiannya meninggalkan lubang besar dan kenangan mendalam bagi banyak orang yang pernah berinteraksi atau mengenal sepak terjang beliau.


Latar Belakang Keluarga dan Pendidikan Gus Alam yang Religius

Sosok KH Alamudin Dimyati Rois tidak dapat dilepaskan dari bayang-bayang besar sang ayah, Almaghfurlah KH Dimyati Rois, seorang ulama sepuh yang sangat dihormati dan menjadi panutan, khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Kendal. Gus Alam lahir di Kendal pada tanggal 26 Desember 1980, tumbuh dan besar dalam lingkungan pesantren yang kental dengan nilai-nilai agama dan tradisi keilmuan Islam. Pendidikan agama yang kuat sejak dini membentuk karakter dan pandangan hidupnya.


Selain menimba ilmu agama secara mendalam di lingkungan pesantren, Gus Alam juga menempuh pendidikan formal hingga jenjang perguruan tinggi. Beliau tercatat sebagai alumnus Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Diponegoro (Undip), Semarang. Perpaduan antara latar belakang pendidikan agama yang kuat dan wawasan ilmu sosial politik modern inilah yang kemudian menjadi bekal berharga bagi Gus Alam dalam meniti karier dan pengabdiannya kepada masyarakat, baik sebagai tokoh agama maupun sebagai politisi.


Sebagai penerus ulama besar, Gus Alam juga mengemban amanah sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Fadllu wal Fadhilah di Kaliwungu, Kendal. Pesantren ini merupakan salah satu pusat pendidikan Islam yang memiliki sejarah panjang dan pengaruh signifikan di Jawa Tengah. Di bawah asuhan Gus Alam, pesantren ini terus berkembang dan melahirkan generasi-generasi penerus yang berilmu dan berakhlak mulia, melanjutkan warisan luhur sang ayahanda.


Jejak Panjang Pengabdian Gus Alamudin Dimyati Rois di Dunia Politik

Pengabdian Gus Alamudin Dimyati Rois tidak hanya terbatas pada bidang keagamaan dan pendidikan pesantren. Beliau juga memilih jalur politik sebagai salah satu sarana untuk memperjuangkan aspirasi umat dan masyarakat luas. Gus Alam dikenal sebagai seorang politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), sebuah partai yang memiliki basis massa kuat di kalangan Nahdliyin. Beliau terpilih menjadi anggota DPR RI Alamudin Dimyati Rois mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Tengah I, yang meliputi Kabupaten Kendal, Kabupaten Semarang, Kota Salatiga, dan Kota Semarang.


Kiprahnya di Senayan terbilang cukup panjang dan konsisten. Gus Alam berhasil terpilih menjadi anggota DPR RI dalam beberapa periode pemilihan umum, yaitu periode 2009-2014, 2014-2019, 2019-2024, dan bahkan kembali terpilih untuk periode 2024-2029 sebelum akhirnya takdir berkata lain. Kepercayaan yang terus menerus diberikan oleh masyarakat di daerah pemilihannya menunjukkan betapa besar harapan dan apresiasi terhadap kinerja dan dedikasi beliau sebagai wakil rakyat.


Selama bertugas di DPR RI, Gus Alam banyak berkiprah di Komisi VIII. Komisi ini memiliki lingkup tugas yang sangat relevan dengan latar belakang dan perhatian beliau, yaitu bidang agama, sosial, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak. Melalui posisinya di komisi ini, Gus Alam turut aktif dalam merumuskan berbagai kebijakan dan mengawasi jalannya program-program pemerintah yang berkaitan langsung dengan kesejahteraan umat dan masyarakat.


Selain sebagai legislator, KH Alamudin Dimyati Rois juga memegang jabatan strategis di struktur Partai Kebangkitan Bangsa. Beliau menjabat sebagai Sekretaris Dewan Syura PKB Jawa Tengah, sebuah posisi yang menunjukkan pengakuan atas kapasitas keulamaan dan kepemimpinannya. Sebelumnya, Gus Alam juga aktif di organisasi kepemudaan sayap PKB, yaitu sebagai Wakil Ketua Garda Bangsa Jawa Tengah, menunjukkan kepeduliannya terhadap kaderisasi dan peran generasi muda dalam pembangunan bangsa.


Gus Alam Meninggal Dunia: Ucapan Duka dan Prosesi Pemakaman

Kabar mengenai Gus Alam meninggal dunia secara resmi dikonfirmasi pada hari Selasa, 6 Mei 2025. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya sekitar pukul 05.40 WIB di Rumah Sakit Budi Rahayu, Pekalongan, setelah beberapa hari menjalani perawatan intensif akibat luka-luka yang dideritanya dalam insiden Gus Alam kecelakaan. Kepergiannya yang begitu cepat meninggalkan duka yang mendalam bagi keluarga besar, para santri, kolega, dan seluruh masyarakat yang mencintainya.


Seketika setelah kabar wafatnya KH Alamudin Dimyati Rois tersiar, gelombang ucapan belasungkawa dan doa mengalir deras dari berbagai penjuru. Para tokoh nasional, pimpinan dan anggota DPR RI, jajaran pengurus pusat hingga daerah Partai Kebangkitan Bangsa, para kiai dan ulama dari Nahdlatul Ulama (NU), serta masyarakat luas menyampaikan rasa duka cita yang mendalam melalui berbagai platform media sosial maupun secara langsung. Ini menjadi bukti betapa sosok Gus Alam begitu dicintai dan dihormati.


Prosesi pemakaman jenazah KH Alamudin Dimyati Rois dilaksanakan pada hari Selasa sore, 6 Mei 2025. Sesuai dengan wasiat dan permintaan keluarga, almarhum dimakamkan di kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2, yang berlokasi di Dusun Srogo, Desa Sidorejo, Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal. Yang lebih mengharukan, makam Gus Alam berada tepat di samping pusara ayahanda tercinta, Almaghfurlah KH Dimyati Rois. Ribuan pelayat, terdiri dari para santri, alumni pesantren, tokoh masyarakat, pejabat, dan warga dari berbagai daerah, turut mengantarkan jenazah Gus Alam ke tempat peristirahatan terakhirnya.


Suasana duka begitu kental menyelimuti kediaman almarhum dan kompleks Pondok Pesantren Al-Fadlu 2 sejak pagi hari hingga prosesi pemakaman selesai. Lantunan ayat-ayat suci Al-Quran, tahlil, dan doa tidak henti-hentinya dipanjatkan untuk mengiringi kepergian sang tokoh. Banyak di antara para pelayat yang tidak kuasa menahan air mata, mengenang kebaikan dan keteladanan yang telah ditunjukkan oleh Gus Alamudin Dimyati Rois semasa hidupnya.


Bagi Anda yang ingin menyaksikan suasana duka dan prosesi pemakaman Almarhum Gus Alam, beberapa media nasional telah mendokumentasikannya. Salah satunya adalah liputan dari Kompas.com yang dapat diakses melalui kanal YouTube mereka. Berikut adalah tautan video dokumentasi tersebut: Suasana Pemakaman KH Alamudin Dimyati Rois (Gus Alam) oleh Kompas.com. Kehadiran ribuan pelayat ini menjadi saksi bisu betapa besar cinta dan penghormatan masyarakat kepada sosok Gus Alam.


Warisan dan Kenangan Abadi Gus Alam bagi Bangsa dan Umat

Kepergian KH Alamudin Dimyati Rois (Gus Alam) sudah pasti meninggalkan sebuah kekosongan, namun warisan pemikiran, semangat pengabdian, dan kenangan baik tentang beliau akan senantiasa hidup dan abadi. Selama mengabdikan dirinya, baik sebagai seorang wakil rakyat di DPR RI maupun sebagai seorang tokoh agama dan pengasuh pesantren, Gus Alam telah menorehkan banyak kontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan kesejahteraan umat. Beliau dikenal sebagai pribadi yang teguh memegang prinsip, namun tetap luwes dalam bergaul dan memperjuangkan aspirasi.


Banyak sahabat, kolega, dan mereka yang pernah berinteraksi dengan almarhum mengenang Gus Alamudin Dimyati Rois sebagai sosok yang rendah hati, cerdas, dan memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Dedikasinya dalam memperjuangkan isu-isu keagamaan, pendidikan, dan sosial di parlemen selalu didasari oleh keinginan tulus untuk memberikan yang terbaik bagi masyarakat. Keteladanannya dalam menjaga integritas dan menjalankan amanah sebagai pejabat publik patut menjadi contoh.


Meskipun kini Gus Alam meninggal, diharapkan semangat pengabdian, nilai-nilai kebaikan, dan perjuangan yang telah beliau rintis dapat terus dilanjutkan dan menginspirasi generasi penerus. Para kader muda di PKB, para santri di Pondok Pesantren Al-Fadlu, serta masyarakat luas dapat mengambil pelajaran berharga dari perjalanan hidup dan kiprah almarhum. Indonesia telah kehilangan salah satu putra terbaiknya, seorang politisi yang juga ulama, seorang pemimpin yang dekat dengan rakyatnya.


Sebagai penutup, kita semua mendoakan semoga almarhum KH Alamudin Dimyati Rois (Gus Alam) mendapatkan tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT, diampuni segala khilaf dan dosanya, serta diterima semua amal ibadahnya. Semoga keluarga besar yang ditinggalkan, khususnya istri dan putra-putri beliau, serta seluruh kerabat dan santri diberikan kekuatan, ketabahan, dan keikhlasan dalam menghadapi cobaan ini. Selamat jalan, Gus Alam, jasamu akan selalu kami kenang.

أحدث أقدم