Al-Nassr vs Kawasaki Frontale: Mimpi Cristiano Ronaldo Pupus di Jeddah


Cristiano Ronaldo menunduk kecewa di lapangan usai kekalahan Al-Nassr dari Kawasaki Frontale di semifinal Liga Champions Asia.

6tv.info - memberitakan hasil mengejutkan dari semifinal Liga Champions Asia Elite 2024/2025 antara Al-Nassr dan Kawasaki Frontale. Laga yang digelar di King Abdullah Sports City Stadium, Jeddah, pada Rabu malam (30 April 2025), menjadi mimpi buruk bagi Cristiano Ronaldo dan kawan-kawan. Dengan skor akhir 2-3, klub asal Jepang, Kawasaki Frontale, sukses menyingkirkan Al-Nassr FC dan melaju ke partai final.

Kekalahan ini menutup harapan Al-Nassr untuk mengangkat trofi Champion Asia musim ini. Meski sudah diperkuat banyak bintang, termasuk Ronaldo, hasil akhir tidak berpihak pada mereka. Kegagalan ini menjadi sorotan besar publik, terutama fans setia yang berharap Al-Nassr bisa menutup musim dengan gelar prestisius.

Sorotan utama dalam laga Al-Nassr vs Kawasaki bukan hanya hasil skor, tetapi juga reaksi Cristiano Ronaldo yang tampak kecewa berat. Kamera menyorot momen saat sang mega bintang berjalan sendirian usai peluit akhir, tampak berbicara sendiri dan menolak memberikan komentar ke media.

Dengan hasil ini, pertanyaan besar muncul tentang masa depan proyek ambisius Al-Nassr. Apakah klub Arab Saudi itu masih bisa bersaing di panggung Asia? Atau mereka butuh evaluasi besar-besaran sebelum musim baru dimulai?

Kekalahan ini juga menandai kegagalan kesekian kalinya bagi klub-klub Saudi di kancah ACL Elite, meski telah mendatangkan banyak bintang Eropa.

Jalannya Pertandingan: Al-Nassr vs Kawasaki Frontale

Pertandingan Al-Nassr vs Kawasaki Frontale berlangsung intens sejak menit pertama. Tuan rumah, Al-Nassr, sempat unggul cepat melalui aksi individu Anderson Talisca di menit ke-12. Namun, Kawasaki Frontale membalas lewat dua gol cepat dari Kei Chinen dan Yasuto Wakizaka pada menit ke-28 dan ke-35.

Meski tertinggal, Al-Nassr FC terus menekan. Cristiano Ronaldo nyaris menyamakan kedudukan lewat tendangan bebas di penghujung babak pertama, tetapi bola masih membentur mistar. Di babak kedua, Kawasaki justru menambah keunggulan lewat gol dari Leandro Damião di menit ke-59.

Harapan Al-Nassr sempat muncul saat Otávio mencetak gol di menit ke-72, membuat skor menjadi 2-3. Namun, sisa waktu tidak cukup untuk menyelamatkan mereka dari kekalahan. Skor akhir tetap bertahan dan memastikan langkah Kawasaki Frontale ke final.

Susunan Pemain Al-Nassr vs Kawasaki Frontale

Pelatih Al-Nassr menurunkan skuad terbaiknya sejak awal laga. Ronaldo kembali dipercaya sebagai ujung tombak, didukung oleh Talisca dan Brozović di lini tengah. Berikut susunan pemain lengkap pertandingan:

Al-Nassr FC:

Kiper: Nawaf Al-Aqidi

Bek: Ghislain Konan, Laporte, Al-Amri, Al-Ghannam

Gelandang: Brozović, Otávio, Talisca

Penyerang: Mané, Ronaldo, Abdulrahman Ghareeb


Kawasaki Frontale:

Kiper: Jung Sung-ryong

Bek: Noborizato, Jesiel, Yamane, Kurumaya

Gelandang: Wakizaka, Tanaka, João Schmidt

Penyerang: Leandro Damião, Chinen, Ienaga

Ronaldo Frustrasi, Al-Nassr Gagal ke Final Liga Champions Asia

Salah satu momen paling disorot adalah reaksi Cristiano Ronaldo usai peluit akhir. Superstar asal Portugal itu tertangkap kamera berbicara sendiri dengan wajah kecewa. Beberapa spekulasi menyebutkan Ronaldo marah terhadap performa rekan-rekannya, namun belum ada konfirmasi resmi dari pihak klub.

Kekalahan ini menjadi kegagalan kedua berturut-turut bagi Ronaldo bersama Al-Nassr dalam perebutan gelar champion Asia. Meski telah menyumbangkan banyak gol sepanjang turnamen, ia belum mampu membawa tim meraih mahkota tertinggi Asia.

Tak hanya Ronaldo, seluruh pemain Al-Nassr tampak terpukul. Beberapa dari mereka tertunduk di lapangan, tak percaya hasil akhirnya. Sementara itu, pihak Kawasaki Frontale merayakan kemenangan mereka dengan penuh sukacita.

Al-Nassr Harus Evaluasi Total untuk Musim Depan

Kegagalan di semifinal ini seharusnya menjadi alarm keras bagi manajemen Al Nassr FC. Dengan investasi besar dan deretan pemain bintang seperti Ronaldo, Mané, dan Brozović, hasil yang mereka dapat masih jauh dari harapan. Proyek mewah mereka belum memberikan hasil maksimal di kompetisi Asia.

Beberapa analis menyebut bahwa Al-Nassr terlalu bergantung pada Ronaldo, yang kini telah menginjak usia 40 tahun. Dibutuhkan regenerasi dan strategi taktik baru untuk bersaing di level tertinggi Asia.

Sementara itu, keberhasilan Kawasaki Frontale justru menegaskan bahwa konsistensi, kedalaman skuad, dan filosofi bermain yang solid mampu menumbangkan kekuatan finansial besar seperti klub-klub Saudi.

Tempat Menonton Al-Nassr vs Kawasaki Frontale: Antusiasme Luar Biasa

Pertandingan Al Nassr vs Kawasaki Frontale disiarkan langsung oleh berbagai saluran televisi dan platform streaming resmi ACL Elite. Ribuan penonton memadati stadion di Jeddah, sementara jutaan lainnya menyaksikan melalui layar kaca.

Platform seperti beIN Sports, YouTube ACL Official, dan beberapa layanan OTT lokal menyediakan tayangan pertandingan secara langsung dan cuplikan sorotan. Di media sosial, tagar #AlNassrVsKawasaki menjadi trending topic dunia, mencerminkan betapa tingginya atensi publik pada duel ini.

Penampilan Impresif Jhon Durán dan Catatan Kawasaki

Selain bintang-bintang besar Al-Nassr, nama Jhon Durán dari Kawasaki Frontale juga mencuri perhatian. Meski masih muda, Durán tampil penuh percaya diri dan menjadi motor serangan tim Jepang. Aksi-aksinya kerap merepotkan pertahanan Al-Nassr dan turut berkontribusi atas terciptanya gol kemenangan.

Keberhasilan Kawasaki Frontale melaju ke final menambah catatan emas klub tersebut dalam sejarah ACL. Mereka dianggap sebagai simbol perlawanan Asia Timur terhadap dominasi klub-klub dari Arab Saudi dan Qatar.

Kesimpulan: Liga Champions Asia Elite Semakin Kompetitif

Kekalahan Al-Nassr vs Kawasaki Frontale membuktikan bahwa uang bukan segalanya dalam sepak bola. Meski Al-Nassr diperkuat nama-nama besar dan sokongan dana melimpah, justru tim dengan disiplin tinggi dan organisasi permainan rapi yang melaju ke final.

Kompetisi Liga Champions Asia Elite (ACL Elite) kini makin dinamis dan sulit diprediksi. Klub-klub dari Jepang, Korea Selatan, hingga Iran mulai menunjukkan taringnya, menantang dominasi Asia Barat.

Bagi Al-Nassr, kekalahan ini bisa menjadi momentum pembelajaran. Jika ingin menjadi champion Asia sejati, mereka butuh lebih dari sekadar nama besar. Konsistensi, semangat juang, dan taktik matang akan menjadi kunci musim depan.
Lebih baru Lebih lama